PENGARUH SUHU SINTERING TERHADAP NILAI EFISIENSI ADSORBEN DARI LIMBAH KULIT PISANG
Abstract
Penelitian ini menghitung pengaruh suhu sintering terhadap nilai efisiensi adsorben dari limbah kulit pisang. Material adsorben tersebut akan diuji efisiensi penyerapan logam logam berat dalam air. Pada proses adsorpsi yang paling berperan adalah adsorben. Adsorpsi dapat dilakukan dengan metode batch dan kolom.Pada sistem kolom, larutan selalu dikontakkan dengan adsorben sehingga adsorben dapat mengadsorp denganoptimal sampai kondisi jenuh yaitu pada saat konsentrasi effluen (larutan yang keluar) mendekati konsentrasi influen (larutan awal). Oleh karena itu, sistem kolom ini lebih menguntungkan karena pada umumnya memiliki kapasitas lebih besar dibandingkan dengan sistem batch, sehingga lebih sesuai untuk aplikasi dalam skala besar. Material adsorben merupakan karbon aktif atau senyawa amorf yang dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung karbon atau arang yang diperlakukan secara khusus untuk mendapatkan daya adsorpsi yang tinggi. Karbon aktif dapat mengadsorpsi gas dan senyawa-senyawa kimia tertentu atau sifat adsorsinya selektif, tergantung pada besar atau volume pori –pori dan luas permukaan. Daya serap karbon aktif sangat besar terhadap berat karbon aktif. Karbon aktif sering digunakan untuk mengurangi kontaminan organik, partikel kimia organik sintesis, tapi karbon aktif untuk mengurangi kontaminan inorganik seperti radon, merkuri dan logam beracun lainnya. Berdasarkan hasil yang diperoleh nilai efisiensi adsorben cenderung meningkat dengan bertambahnya suhu sintering (1000oC s/d 1500 oC). Sedangkan pada suhu rendah nilai nilai efisiensi adsorben juga menjadi rendah yakni 20%. Hal ini terjadi karena semakin meningkat suhu maka daya serap dari sampel limbah kulit pisang semakin baik untuk digunakan sebagai material adsorben.