PERBANDINGAN PROFIL FARMAKOKINETIKA SEBELUM DAN SETELAH PEMBERIAN NATRIUM DIKLOFENAK PADA KELINCI JANTAN

  • Sofia Rahmi UMN Al Washliyah
Keywords: rheumatoid arthritis, kelinci jantan, natrium diklofenak, profil farmakokinetika, nyeri

Abstract

Penyakit rheumatoid arthritis ini merupakan bentuk penyakit yang paling umum dari arthritis autoimun yang mempengaruhi lebih dari 1,3 juta orang di dunia. Dari jumlah tersebut, sekitar 75% adalah perempuan. Diperkirakan akan terus bertambah hingga tahun 2025 dengan indikasi lebih dari 25% akan mengalami kelumpuhan. Dokter sering meresepkan obat rheumatoid arthritis dengan natrium diklofenak. Natrium diklofenak sering diresepkan oleh dokter bagi penderita nyeri terutama yang berkaitan dengan nyeri musculoskeletal kronis seperti arthritis rheumatoid, osteoarthritis, spondylitis ankilosa dan gout. Natrium diklofenak mampu menekan tanda-tanda dan gejala inflamasi karena natrium diklofenak cepat diserap setelah pemberian secara oral. Mengkonsumsi natrium diklofenak dalam jangka waktu lama akan mempengauhi profil farmakokinetika natrium diklofenak dalam plasma. Profil farmakokinetika tersebut akan berpengaruh terhadap absorpsi, distribusi, metabolisme maupun ekskresi dari pengkonsumsian natrium diklofenak tersebut. Peneliti mencoba melakukan penelitian dengan menggunakan hewan kelinci jantan untuk melihat adanya profil farmakokinetika dari natrium diklofenak bagi kelinci jantan tersebut dengan cara membandingkan profil farmakokinetika plasma kelinci jantan sebelum dan setelah pemberian natrium diklofenak. Peneliti menggunakan  hewan kelinci karena hewan tersebut memiliki organ yang hampir sama dengan manusia. Sedangkan digunakan kelinci jantan adalah karena diharapkan nantinya tidak terjadi kehamilan selama proses penelitian berjalan.

Published
2019-02-19