ANALISIS SOSIAL EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN PETANI KEDELAI (GLYCINE MAX L) DI KABUPATEN LANGKAT

  • Leni Handayani Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah
Keywords: Faktor Sosial , Ekonomi, Pendapatan, Kelayakan, Kedelai

Abstract

Kedelai merupakan salah satu komoditas pangan utama ketiga setelah padi dan jagung yang kaya akan kandungan protein, sehingga  komoditas ini memiliki kegunaan yang beragam terutama sebagai bahan baku industri makanan dan sekaligus sebagai bahan baku industri pakan ternak. Oleh karena itu, kedelai menjadi komoditas unggulan yang sangat strategis pada pembangunan perekonomian di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah (1). Untuk menganalisis faktor sosial ekonomi yaitu  luas lahan, umur, pendidikan, pengalaman, jumlah tanggungan berpengaruh terhadap pendapatan petani di Kabupaten Langkat (2). Untuk mengetahui tingkat pendapatan petani kedelai di Kabupaten Langkat (3).Untuk mengetahui kelayakan usahatani kedelai di Kabupaten Langkat. Untuk menyelesaikan penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus regresi linier berganda (multiple linier regression) dengan di bantu program SPPS versi 20.00. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara serempak (Uji F)  berpengaruh terhadap pendapatan petani kedelai yaitu F hitung (107.353) > F tabel (2,36). Sedangkan secara parsial (Uji T) bahwa faktor sosial ekonomi umur (X2), pendidikan (X3), jumlah tanggungan (X5) tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani kedelai (Y) sedangkan luas lahan (X1) dan pengalaman (X4) berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani kedelai (Y).Penerimaan rata-rata usahatani kedelai adalah sebesar Rp. 3.654.000, sedangkan biaya rata-rata yang dikeluarkan adalah sebesar Rp. 1.077.916 dengan demikian pendapatan rata-rata yang diperoleh adalah sebesar Rp. 2.594.325. Analisis R/C Ratio pada usahatani kedelai sebesar 3,38, artinya setiap biaya yang dikeluarkan sebanyak Rp. 1.077.916  maka akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp. 3.654.000 sehingga usahatani kedelai mendapatkan keuntungan.

Published
2020-11-13