PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SEPAK KURA BERBENTUK LATIHAN SENDIRI DAN LATIHAN SEPAK KURA FORMASI BERPASANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KETERAMPILAN SEPAK KURA PADA ATLET PSTI PENGKOT PADANGSIDIMPUAN
Abstract
Penelitian ini bertujuan mengetahui latihan manakah yang lebih berpengaruh antara latihan sepak
kura berbentuk sendiri dan latihan sepak kura formasi berpasangan untuk meningkatkan kemampuan
keterampilan sepak kura. Metode penelitian yang digunakan adalah metode experiment. Populasi
adalah atlet yang terdaftar di PSTI Pengkot Padangsidimpuan yang berjumlah 12 orang. Jumlah
sampel 10 orang diperoleh dengan teknik purposive sampling. Instrument penelitian untuk
pengumpulan data dengan test dan pengukuran adalah sepak kura. Analisis hipotes I dari data pretest
dan data post-test hasil kemampuan sepak kura kelompok latihan berbentuk sendiri diperoleh
thitung sebesar 4,43 serta ttabel 2,78 dengan = 0,05 (t hitung > t tabel) berarti Ho ditolak dan Ha diterima.
Analisis hipotesis II dari data pre-test dan data post- test kelompok latihan formasi berpasangan
diperoleh thitung sebesar 12,41 serta ttabel sebesar 2,78 dengan= 0,05 (t hitung > t tabel) berarti Ho
ditolak dan Ha diterima. Analisis hipotesis ketiga dari rata-rata dan simpangan baku diperoleh thitung
sebesar -0,04 serta ttabel 2,31 dengan = 0,05 (t hitung < t tabel) berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Jadi,
latihan sepak kura berbentuk sendiri tidak lebih besar pengaruhnya daripada latihan sepak kura
formasi berpasangan terhadap meningkatkan kemampuan keterampilan sepak kura pada atlet PSTI
Pengkot Padangsidimpuan.