MODEL SISTEM AGRIBISNIS UBI KAYU DI DESA SI GARA- GARA KECAMATAN PATUMBAK

  • Nomi Noviani Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
  • Ratna Sari Dewi Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
  • Ika Lisna Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
Keywords: model, sistem agribisnis, ubi kayu

Abstract

Subsistem usahatani merupakan subsistem dimana petani membudidayakan ubi kayu dengan mengalokasikan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien untuk menghasilkan pendapatan yang maksimal. Dalam satu sistem setiap subsistem saling berhubungan, maka output yang dihasilkan di subsistem usahatani  akan   menjadi input di subsistem agroindustri. Hal ini juga baik dilakukan dikarenakan sifat produk pertanian yang tidak tahan lama maka peran subsistem agroindustri sangat diperlukan. Untuk Menganalisis Biaya Usahatani dan Pendapatan Ubi Kayu di daerah Penelitian. Untuk Menganalisis Saluran pemasaran dan margin Pemasaran ubi kayu di daerah penelitian. Untuk menganalisis Peran kelembagaan dalam mendukung Sistem Agribisnis Ubi Kayu Di daerah penelitian. Berdasarkan hasil penelitian kajian sistem agribisnis ubi kayu Di Desa Sigara-gara Kecamatan Patumbak dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Subsistem sarana produksi yang ada di desa sigara-gara adalah unit usaha penyediaan bibit, unit usaha penyediaan pupuk, unit usaha penyediaan mesin pertaniaan, dan unit usaha tenaga kerja.  Rata-rata penerimaan usahatani ubi kayu per Ha dalam satu musim tanam adalah sebesar Rp 22.052.950, sedangkan rata-rata biaya rill usahatani ubi kayu sebesar Rp 3.945.550. Sehingga rata-rata pendapatan rill per Ha dalam satu musim tanam yang diterima oleh petani adalah Rp 22.052.950 dikurang Rp 3.945.550 maka besar pendapatan rillnya adalah sebesar Rp 18.107.400. Ada dua jenis saluran dalam sistem agribisnis ubi kayu di desa sigara-gara Pertama Saluran Pemasaran ubi kayu:Petani -Agroindustri ubi kayu.Petani - Pedagang pengumpul tingkat desa-Konsumen perajin olahan ubi kayu.

Published
2022-07-04