ANTISIPASI DINI MEREBAKNYA PRILAKU PEDOFILIA DI KOTA MEDAN
Abstrak
Dalam mempersiapkan peserta didik menghadapi suatu dilema nilai dan moral, yang harus dilakukan adalah menggerakkan intelektual dan afektifnya melalui kegiatan berfikir yang sifatnya kritis, analitis, sintetis, evaluatif. Dengan melakukan tahapan-tahapan tersebut akan terjadi “suatu penalaran nilai moral yang nantinya akan merupakan kesiapan anak untuk berpikir kritis dan pada akhirnya akan sampai kepada pilihan dan penilaian nilai moral”. Gemerlap dan kemilaunya dunia modern, yang menjanjikan kesenangan, nilai tambah, ipteks yang rasionalis, sekuler dalam kehidupan modern yang terbuka dan globalistik menerpa benteng nurani manusia dalam membina nilai-nilai moral pada dirinya. Kenyataan ini harus disikapi dalam konteks keilmuan, dan perlu penanganan yang terpadu, terarah dan mendasar. Jalur yang dapat ditempuh bisa melalui pendidikan keluarga, sekolah dan masyarakat. Upaya yang terstruktur dan dapat direncanakan dengan suatu sistem keilmiahan adalah dengan membenahi beberapa perangkat dari komponen pembelajaran, yang selama ini lebih didominasi oleh sistem yang manoton dan sarat beban pengetahuan. Fenomena inilah yang selama ini menjadikan pembelajaran berbasis nilai kurang berhasil mencapai target yang diharapkan serta membosankan..Menilik disparitas pedofilia yang marak akhir-akhir ini, dengan ditetapkannya Medan, Denpasar dan Batam sebagai tiga kota besar, yang tertinggi angka pedofilianya di Indonesia,. Dimana ketiga kota ini dianggap sebagai “kota yang tidak ramah anak”. Berangkat dari fenomena itu maka lahir pemikiran bahwa seberat apapun sanksi hukum, tidak akan mampu menekan laju pedofilia di Indonesia. Oleh sebab itu aspek pendidikan, sangat tepat dilibatkan dalam mengatasi hal ini. Langkah urgen , yang perlu adalah mempersiapkan kematangan pengetahuan dan mental anak, agar mampu mengantisipasi segala bentuk bujuk rayu dan paksaan pedofilia yang menghampiri dirinya. Pendidik di sekolah harus lebih berani mngenalkan materi pendidikan seks pada anak sedini mungkin. Berangkat dari permasalahan ini, peneliti merasa perlu, dirumuskannya suatu rancangan naskah materi ajar pendidikan seks untuk anak sekolah dasar, sebagai antisipasi dini prilaku pedofilia di Kota Medan