PENGARUH SUHU DAN LAMA AKTIVASI CARBON BLACK KULIT PISANG TERHADAP KADAR ABU DAN HASIL KARBONISASI

  • Jafri Haryadi, Khairiah UMN Al Washliyah

Abstrak

Proses aktivasi merupakan hal yang penting diperhatikan disamping bahan baku yang digunakan., maka dilakukan penelitian dengan mengganti bahannya kulit pisang menggunakan beberapa aktifator dalam pembuatan karbon aktif agar mendapatkan kemampuan adsorbsi yang optimal sehingga untuk aplikasinya dapat digunakan sebagai penyerap logam-logam berat pada limbah suatu industri. Untuk itu perlu dilakukan pengembangan dan pencarian material adsorben yang cocok untuk menyerap logam logam berbahaya. Dalam hal ini penelitian yang telah dilakukan adalah sintesis material dari limbah kulit pisang yang menghasilkan carbon black. Pada penelitian ini carbon black kulit pisang akan dilihat pengaruh antara suhu dan waktu aktivasi pengarangan. Pisang dapat tumbuh di tanah yang kaya humus, mengandung kapur atau tanah berat. Tanaman ini rakus makanan sehingga sebaiknya pisang ditanam di tanah berhumus dengan pemupukan. Kandungan di dalam kulit pisang yaitu Nitrogen, Sulfur dan senyawa asam karboksilat. Asam karboksilat tersebut memliki sifat yang mampu mengikat logam yang bermuatan positif yang terkandung dalam air sungai maupun sumur yang dapat dijadikan sebagai media alat filtrasi air sederhana. Didapatkan hasil dimana Semakin besar suhu pengarangan maka semakin maksimal hasil karbonisasinya dan begitu sebaliknya. Suhu aktivasi di 1500oC memiliki hasil karbonisasi paling besar yakni 93%. Terdapat hubungan yang signifikan antara kadar abu dan hasil karbonisasi. Dimana kadar abu bertambah maka hasil karbonisasi juga bertambah. Hal itu terjadi dikarenakan waktu aktivasi yang juga semakin lama. Kadar abu paling kecil adalah pada waktu aktivasi 6 jam yakni 13.5 % yang menghasilkan karbonisasi 46.5%.

Diterbitkan
2019-09-28