MODEL TATANIAGA HILIRISASI DAN FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PEMBELIAN AYAM PROBIOTIK DI KOTA MEDAN
Abstrak
Proses tataniaga adalah tidak sekedar kegiatan pemindahan produk dari tangan produsen kekonsumen. Mekanisme tataniaga merupakan salah satu rangkaian subsistem agribisnis yang memiliki keterkaitan erat dengan subsistem agribisnis lainnya, karenanya pemilihan rangkaian tataniaga, dalam hal ini saluran pemasaran produk pertanian, yang efisien dan efektif merupakan salah satu kunci pendorong kemajuan pertanian serta meningkatkan kesejahteraan baik itu dikalangan petani bahkan konsumen.Tujuan Penelitian ini adalah Untuk mengetahui bagaimana mata rantai tataniaga ayam probiotik dari produsen ke konsumen, Untuk mengetahui margin tataniaga ayam probiotik dari petani ke produsen sudah efisien, Untuk mengetahui Faktor yang mempengaruhi pembelian ayam probiotik di kota medan. Untuk mengetahui frekuensi responden dalam mengkonsumsi ayam probiotik di daerah penelitian, digunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan cara mentabulasi data primer konsumsi konsumen ayam probiotik dari 100 responden di daerah penelitian. Alat analisis selanjutnya yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan pada salauran II farmer’s share peternak bernilai paling besar artinya keuntungan yang diterima peternak paling besar dibandingkan saluran lainnya. Hal ini dikarenakan pada saluran II pelaku pemasaran lebih sedikit sehingga saluran semakin pendek. Dari hasil penelitian, harga jual saluran I peternak produsen ayam probiotik ke pedagang besar Rp. 20.000/kg, harga jual ke pedagang pengecer Rp. 20.000/kg, dan harga jual ke konsumen Rp. 35.000/kg. margin pemasaran untuk saluran pemasaran II yaitu, dari produsen ke konsumen memperoleh margin Rp. 13.000.jelaskan bahwa saluran II lebih menguntungkan dan lebih efisien. Tetapi harga belum termasuk dengan biaya potong dan pembersihan bulu ayam, karena harga ayam di hitung ekor/kg.