HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA YANG MEMILIKI STIFIN BERBEDA DENGAN MENGGUNAKAN LEARNING SCIENTIFIC APPROACH

  • Nurhafni Siregar Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah
  • Yulia Sari Harahap Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah
  • Devi Syahbani Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

Abstrak

Berawal dari teori multiple intelligence oleh ahli pendidikan dari Universitas Harvard yaitu Howard Gardner, ada delapan kecerdasan manusia. Lebih spesifik, pemetaan belahan otak dikemas dalam metode STIFIn oleh Farid Poniman yaitu limbik kiri menunjukkan mesin kecerdasan (MK) Sensing, otak kiri menunjukkan MK Thinking, otak kanan menunjukkan MK Intuiting/imajinasi, limbik kanan menunjukkan MK Feeling dan otak tengah menunjukkan MK Insting. Temuan ini sangat signifikan menjadi acuan pendekatan cara dan pola belajar apa yang sesuai dengan MK anak karena masing-masing anak memiliki ciri khusus yang dapat dilihat dari kepribadian, sifat, dasar, hobi, bakat alami dan pola belajarnya. Berkaitan dengan teori diatas maka sangat perlu untuk mengetahui (1) Mengukur efektivitas Scientific Approach terhadap hasil belajar bahasa Inggris siswa melalui pendekatan kuantitatif secara eksperimental. (2) Merumuskan sejauh mana Scientic Approach memberikan efektivitas yang berbeda terhadap siswa dengan MK yang berbeda dengan memperhatikan sikap, respond dan tanggung jawab mereka saat diberikan perlakuan scientific approach. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. jenis penelitian kuantitatif quasi eksperimen. Teknik Pengumpulan data yang digunakan yaitu skala minat belajar. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif untuk mendapatkan gambaran, sikap, respon dan tanggung jawab saat belajar bahasa Inggris e-learning berbasis Scientific Approach menurut masing-masing MK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang siknifikan dari penggunaan e-learning berbasis scientific approach terhadap hasil belajar bahasa Inggris SDIT AL Fauzi Medan. Selanjutnya hasil lembar observasi secara umum menunjukkan sikap, respon dan tanggung jawab siswa menurut mesin kecerdasannya “cukup”. Mesin kecerdasan thinking lebih baik sikap, respon dan tanggungjawabnya saat mengikuti pembelajaran dibandingkan mesin kecerdasan lainnya.

Diterbitkan
2021-06-20