WORKSHOP ASESMEN ALTERNATIF BERBASIS BUDAYA PADA GURU SD NEGERI 064034 MEDAN
Abstract
Kurikulum 2013 mengamanatkan sistem penilaian autentik, yang menekankan pada pencapaian kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara terpadu dan menyeluruh. Namun penilaian yang dilaksanakan di sekolah lebih fokus kepada pencapaian kompetensi pengetahuan. Hal ini juga terjadi di SD Negeri 064034 Medan, yang menjadi mitra program pengabdian ini. Guru mengalami masalah dalam penilaian alternatif khususnya pada pembelajaran matematika. Terjadinya mispersepsi terhadap penilaian alternatif, minimnya keterampilan guru merancang penilaian yang memuat nilai-nilai budaya, serta kesulitan guru menerapkan penilaian alternatif dalam pembelajaran daring. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan kegiatan melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat. Solusi yang ditawarkan berupa workshop asesmen alternatif berbasis budaya pada matematika SD. Asesmen alternatif matematika berbasis budaya merupakan model asesmen yang mengaitkan hasil kebudayaan dengan konsep-konsep matematika sesuai tujuan pembelajaran matematika. Program ini dikemas dalam suatu kegiatan yang dilaksanakan dengan 2 metode, yaitu workshop dan pendampingan desain asesmen alternatif matematika berbasis budaya. Workshop dilakukan dengan 3 tahap, yaitu: tutorial, pelatihan, dan simulasi (peer demontration). Sedangkan pendampingan dilakukan dengan 2 tahap, yaitu implementasi, evaluasi dan refleksi. Kegiatan pengabdian ini menghasilkan 90% peningkatan keterampilan guru mendesain dan menerapkan asesmen alternatif berbasis budaya pada pembelajaran matematika, serta produk desain asesmen alternatif matematika berbasis budaya.