Pemberdayaan Ibu-Ibu Rumah Tangga Pada Era New Normal Melalui Pemanfaatan Pekarangan Rumah Dengan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Di Desa Saentis Kec.Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang

  • Julianto Hutasuhut Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah
  • Bambang Hermanto Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah
  • Shita Tiara Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah
Keywords: Pemberdayaan Masyarakat, Pekarangan Rumah, TOGA

Abstract

Sebagai bagian dari Tridharma perguruan tinggi, hakikat pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini adalah untuk meningkatkan kontribusi dosen membantu masyarakat menemukan solusi terhadap permasalahan yang dihadapinya. Tujuan PKM ini adalah untuk memberikan pengarahan dan sosialisasi kepada ibu-ibu RT tentang budidaya Tanaman Obat Keluarga (TOGA) supaya mereka lebih paham dan lebih berdaya untuk menyelesaikan permasalahan ekonomi tentang mahalnya biaya obat-obatan pada era New Normal saat ini. Program yang ditawarkan adalah supaya mitra termotivasi untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan mereka lebih berdaya melakukan pengobatan sendiri (swamedikasi) di era New Normal ini melalui budidaya tanaman obat keluarga (TOGA). Berdasarkan survey dan wawancara diperoleh informasi bahwa, secara umum potensi lahan pertanian di sekitar pekarangan rumah cukup tinggi untuk usaha budidaya TOGA. Ibu-ibu rumah tangga juga dominan bekerja di rumah sehingga banyak waktu luang yang kurang bermanfaat. Namun salah satu permasalahan yang dihadapi mitra adalah kurangnya pengetahuan dan informasi yang dimiliki untuk memanfaatkan lahan pekarangan rumah yang lebih produktif. Adapun manfaat yang diharapkan dari kegiatan ini  antara lain adalah agar masyarakat desa Saentis lebih kreatif, inovatif dan lebih berdaya menghindari ancaman bahaya Covid-19 di era New Normal saat ini dengan mewujudkan kemandirian obat melalui TOGA. Manfaat lain yang diharapkan adalah ibu-bu rumah tangga di desa Saentis lebih produktif dan dapat membantu ekonomi keluarga memenuhi kebutuhan obat-obatan sekaligus dapat memberikan solusi mengatasi mahalnya harga obat-obatan di era New Normal saat ini. Selain itu dengan budidaya TOGA masyarakat diharapkan dapat menemukan peluang bisnis melalui budidaya TOGA. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah: (1) Sosialisai dan penyuluhan, (2) Focus Group Discussion (FGD) adalah tahap evaluasi awal untuk mengetahui potensi mitra agar lebih termotivasi melaksanakan budidaya tanaman obat keluarga (TOGA) dan bahkan dapat menjadikannya sebagai usaha keluarga. (3) Metode ceramah yang bertujuan untuk memberikan ilmu pengetahuan dan informasi tentang prospek budidaya tanaman obat keluarga (TOGA), (3) Metode demonstrasi yaitu bagaimana paraktek budidaya TOGA, pengolahan dan manfaat TOGA, termasuk bagaimana mana cara mendapatkan bibit, pemeliharannya  dan bagaimana menata tanaman supaya pekarangan rumah lebih indah dan asri serta pemasarannya.  Luaran   yang diharapkan adalah peningkatan  wawasan dan IPTEK yang dimiliki masyarakat tentang budidaya tanaman obat keluarga (TOGA), publikasi jurnal  yang  ber ISSN, publikasi pada media surat khabar  dan video pelaksanaan kegiatan.

Published
2021-06-02