PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PUPPET SHOW DAN DISCOVERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN DRAMA DESA KUALA LAMA KEC.PANTAI CERMIN KAB.SERDANG BEDAGAI

  • Mimi Rosadi
  • Sujarwo Sujarwo
Kata Kunci: Metode Pembelajaran Puppet Show, Discovery Learning, Pembelajaran Drama

Abstrak

Mengenai hal tentang pendidikan di desa Kuala lama saat ini khususnya satu sekolah yang terdapat di sana yaitu SD Negeri masih kurangnya pendidikan karakter yang diterapkan oleh guru kepada siswa serta penggunaan strategi pembelajaran yang terlalu monoton dengan model ceramah. Hal ini membuat siswa kurang aktif dalam pembelajaran karena hanya mengandalkan guru dalam memahami materi-materi yang diajar.Secara sederhana, pendidikan karakter dapat didefinisikan sebagai segala usaha yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi karakter siswa. Tetapi untuk mengetahui pengertian yang tepat, dapat dikemukakan di sini definisi pendidikan karakter yang disampaikan oleh Thomas Lickona. Lickona menyatakan bahwa  pendidikan karakter adalah suatu usaha yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang inti. Dalam hal ini pengusul berupaya untuk memperkenalkan startegi pembelajaran yang mengkombinasikan strategi Puppet Show dengan Discovery Learning dalam mencapai hasil karangan yang baik. Strategi pembelajaran Puppet Show merupakan strategi yang mengarahkan siswa untuk berinovatif dimana siswa/peserta didik belajar memperhatikan tampilan gambar, peristiwa, kejadian dan cerita yang penyajiannya seperti wayang ataupun teater (Sri Setyarini, jurnal pendidikan, Vol 11 tahun 2010). Model pembelajaran ini efektif untuk melatih siswa untuk melihat serta mendengarkan cerita, atau kejadian maupun peristiwa agar dapat mempraktikkan seperti tokoh-tokoh yang disajikan dalam cerita. Selain itu model pembelajaran Puppet Show merupakan model pembelajaran inovatif dalam melatih keterampilan berbicara siswa dalam bermain drama untuk melakonkan tokoh-tokoh seperti dalam cerita. Dalam pembelajaran discovery (penemuan) kegiatan atau pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip melalui proses mentalnya sendiri. Pentingnya mengkorelasikan dua strategi ini adalah untuk mencapai keberhasilan dalam pembelajaran drama dengan langsung mempraktikan dan menemukan hasil yang tepat dalam sebuah drama.

Diterbitkan
2018-04-12